Bolehkah Guru Berkata “Tidak Tahu” Pada Siswa ?
Masa seorang guru tidak tahu, tapi masa memberi jawaban asal ?
Kamu sebagai guru pasti pernah mendapat pertanyaan yang mengejutkan dari siswa. Sebuah pertanyaan yang masih dalam topik yang sedang Kamu ajarkan namun Kamu benar-benar tidak tahu. Entah itu sebuah istilah baru atau ada hal yang ternyata Kamu lewatkan.
Apa hal yang Kamu pikirkan jika terjadi hal seperti itu?
Mungkin Kamu akan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan atau (tolong jangan sekalipun dilakukan) memberikan jawaban dengan mencoba menebak-nebak.
Keduanya solusi (yang bukan sebuah solusi) di atas sama-sama buruk efeknya. Dengan mengalihkan dan tidak menjawab sama sekali hanya akan membuat siswa lupa, kehilangan rasa ingin tahu, dan akhirnya siswa mungkin tidak akan pernah tahu.
Memberikan jawaban dengan menebak-nebak tidak menjadi lebih baik. Siswa sudah pasti akan tersesat dan mempercayai jawaban yang belum tentu benar (karena sebuah tebakan).
Lalu sebagai guru Kamu harus bagaimana?
Siswa yang selalu disuapi materi terkondisikan untuk berharap “kesempurnaan orang dewasa” . Mereka selalu berfikir bahwa orang dewasa atau guru mengetahui segala sesuatu. Namun perlu diingat.
-
Tugas siswa adalah belajar dan mengkaji bukan sudah tahu.
-
Tugas guru adalah mengajarinya belajar bukan menjadi yang maha tahu.
Jadi boleh berkata “Tidak tahu” pada siswa ?
Kenapa tidak? Mengajari siswa tentang kerendahan hati, rasa ingin tahu dan cara memecahkan masalah lebih penting dari pada memberinya sebuah jawaban tidak pasti.
Bukan berarti Kamu bisa seenaknya berkata tidak tahu pada hampir semua pertanyaan siswa. Kalau Kamu terlalu berlebihan menggunakannya bisa jadi kepercayaan siswa terhadapmu akan hilang sama sekali. Dan hampir pasti kegiatan belajar-mengajar akan hancur berantakan.
Namun bagaimana siswa bisa percaya dengan orang yang berbohong (dengan mencoba sok tahu padahal Kamu tidak tahu).
“Mengajar adalah cara terbaik untuk belajar”
Cobalah untuk jujur jika Kamu benar-benar tidak tahu. Tapi jangan terputus begitu saja.
Trik paling sederhana adalah menambahkan satu kalimat setelah kamu menjawab “Tidak tahu”.
“Tapi coba besok saya carikan jawabannya ya.” Atau “Besok saya tanyakan ke dosen kakak ya, mungkin dia tahu.”
Dengan begini siswa akan belajar untuk mencari tahu apa yang mereka belum tahu dengan menjadikan Kamu sebagai model. Tapi Kamu juga harus menepati janjimu. Berikan dia jawaban yang tepat setelah Kamu mengetahuinya.
Atau Kamu bisa mengajaknya mencari bersama-sama. Dengan begitu kalian bisa menciptakan iklim diskusi yang menarik.
“Bagaimana kalau minggu depan kita ke perpustakaan, untuk mencari tahu?” atau Kamu juga bisa memanfaatkan teknologi. “Yuk kita lihat di situs web pembenlajaran“.
Bahkan Kamu juga bisa membuatnya jauh lebih menyenangkan, dengan menjadikannya pelombaan untuk dapat menjawab pertanyaan itu .
“Ayo kita lomba siapa yang bisa menjawab pertanyaan tadi di pertemuan minggu depan akan dapat hadiah!”
Intinya cobalah jujur kepada siswa dan diri Kamu sendiri. Jangan putuskan rantai belajar yang sedang kalian bangun. Seperti pepatah lama “Mendidik buka mengisi kendi agar penuh, tapi menyulut api agar bisa terus membara”. Hal yang paling penting dari tugas Kamu sebagai guru adalah mengajarinya bagaimana caranya belajar.
Baca juga 17 kemampuan yang harus dimiliki guru hebat supaya kemampuan mengajarmu semakin memukau.
Ayo siapa yang pernah mengalami hal ini ? Terus apa yang Kamu lakukan ?
Bagi dong pengalamannya..