Bagaimana cara mengatasi anak mogok sekolah
Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi anak mogok sekolah?
Kalau Anda seperti hampir semua orang tua yang berinteraksi langsung dengan anak di pagi hari. Dan harus memastikan bahwa anak berangkat ke sekolah atau malah mengantarnya ke sekolah.
Pasti Anda sering mengalami anak mulai malas-malasan berangkat ke sekolah atau lebih parah lagi dia justru menolak atau mogok sekolah.
Bagaimana Menanggapinya
Kalau anak anda mulai ada tanda-tanda atau terang-terangan menujukan ketidak-tertarikannya pada sekolah, kebanyakan orang tua akan memaksa anak dengan memarahi dan menghukumnya, atau memberinya kelonggaran dan membiarkan anak tidak pergi ke sekolah.
Hati-hati, baik memaksa atau membiarkannya bisa sama-sama menjadi ‘senjata makan tuan’ bagi Anda sendiri dan tentunya bagi tumbuh kembang anak.
Dengan memaksa dan menghukum anak untuk mau berangkat sekolah (atau untuk melakukan hal-hal lainnya), Anda hanya akan menciptakan ‘medan pertempuran’ dimana Anda dan anak akan saling berperang untuk menjadi pemenang. Dan yang namanya ‘peperangan’ tentu akan memakan banyak korban di kedua belah pihak.
Dibanding marah, mengomel yang ber-aura negatif dan membuat semua orang yang terlibat juga terseret arus negatif. Anda hanya akan diperas oleh keadaan, menguras energi, keringat dan air mata dan sebetulnya Anda hanya diam ditempat tanpa menghasilkan apa-apa.
Tunggu dulu kalau Anda berfikir sebaliknya, berharap dengan membiarkannya berlaku sesuai keinginannya akan menjadikannya lebih baik.
Hasilnya tidak jauh lebih baik malah mungkin lebih buruk. Anak kemungkinan besar akan kembali mengulangi aksi ‘mogok sekolah’ dan bisa jadi semakin hari semakin menjadi. Jika dilanjutkan bisa-bisa keadaanya menjadi terbalik. Anda yang seharusnya menjadi kontrol, pembina, pembimbing anak, justru menjadi tunduk pada keinginan anak.
Buatlah anak besikap kooperatif bukannya terpaksa atau sesukanya.
Cobalah untuk mundur, mengesampingkan kemarahan dan rasa panik, fokuslah pada tanggung jawab dan usaha mencari solusi.
Bagaimana mengatasinya
1.Cari akar masalah
Anda tidak mungkin menyelesaikan masalah tanpa tahu apa masalah sebetulnya, apa penyebabnya. Biasanya anak mogok sekolah sebenarnya adalah ketidakmampuan anak memecahkan masalahnya di sekolah sehingga dia mencoba untuk menghindar. Ada beberapa masalah yang mungkin dihadapi anak seperti.
-
Kesulitan dalam bergaul
Tidak semua anak mudah menyesuaikan dirinya di lingkungan baru. Beberapa anak membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan anak lainnya untuk berbaur. Keadaan ini mungkin membuatnya merasa tidak nyaman berada di lingkungan sekolah.
-
Penindasan (bulliying)
Biasanya ini kepanjangan efek dari anak yang kesulitan bergaul. Membuatnya nampak berbeda dari anak-anak lainnya. Keadaan ‘minoritasnya’ membuat anak lain merasa boleh dan aman menindasnya. Penindasan (bulliying) sering menjadi masalah utama anak tidak mau berangkat ke sekolah.
-
Lingkungan/ pergaulan
Anak anda tidak bermasalah dalam bergaul dan menyesuaikan diri? Bisa jadi justru lingkungan sekitar (teman-temannya) yang membawanya kedalam masalah ini.Kasus seperti ini biasanya terjadi pada anak yang remaja (SMP/SMA) yang kejadiannya mungkin mereka berangkat di pagi hari namun tidak pernah sampai di kelas.
-
Akademis
Persaingan yang ketat dimana setiap anak dituntut untuk berprestasi dan memperoleh nilai yang sangat baik. Bisa jadi ini membuat anak merasa terbebani dan membuatnya berfikir terlalu keras sehingga dia mencoba untuk lari dari masalah.
-
Peraturan
Kadang beberapa anak mempunyai masalah dalam sistem yang menurutnya telalu ketat. Dia mungkin kesulitan, merasa tidak mampu dan menolak untuk tunduk pada peraturan.
-
Kurang percaya diri
Anak-anak dengan percaya diri yang rendah sangat cenderung untuk menghindar dari interaksi sosial seperti di sekolah.
-
Bosan
Anak-anak sangat mudah bosan. Dia mungkin bosan dengan pola ajar di sekolah, aktivitas yang kurang bervariasi di sekolah, dengan pola pergaulan di sekolah atau dia hanya sedang bosan dengan rutinitas sehari-hari.
Alokasikan waktu untuk berbicara dengannya untuk menggali akar masalah sedalam-dalamnya. Ajukan pertanyaan yang menuntun anak untuk bercerita. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang mudah dijawab dengan singkat seperti “ya”,”tidak”,”sudah”,”belum” dan sejenisnya.
Kalau Anda kehabisan ide pertanyaan coba baca 25 Cara Menanyakan Pada Anak ” Jadi Bagaimana Tadi di Sekolah “ untuk tambahan ispirasi.
2.Dukung dengan aura positif
Sensitiflah pada kemajuan anak, biarkan dia tahu bahwa Anda bisa melihat apa yang sedang dia coba raih. Beri sedikit pujian untuk memicunya lebih baik lagi. Dan pastikan Anda ada dan memberinya penghargaan saat dia perlahan mendekati apa yang menjadi tujuan kalian. Jangan lupa untuk tunjukan kasih sayang pada anak.
“Yuk besok akhir pekan kita ke pantai, kamu kan sudah belajar terus di sekolah. Biar otak kamu segar lagi saat belajar lagi di sekolah.”
Tidak harus repot ada banyak cara menunjukan kasih sayang melalui hal-hal sederhana.
Pastikan dia tahu bahwa dia akan mendapat pengharhaan-penghargaan itu jika dia menurut dan berusaha untuk mencapai tujuan kalian.
“Kalau bulan ini Kamu masuk sekolah terus nanti Papa belikan buku komik petualangan bajak laut di luar angkasa lho!”
3.Beri motivasi
Buat dia terpacu untuk menyelesaikan masalahnya. Beri anak alasan untuk terus berusaha semampunya.
Cara paling mudah adalah mengajaknya menonton film-film biografi. Atau yang paling sering kebanyakan orang tua lakukan, menceritakan pengalam-pengalamannya.
“Dulu Mama mau berangkat sekolah harus jalan jauh. Tapi Mama tetap semangat belajar. Malahan Mama sering juara kelas.”
Sangat disarankan untuk menghindari membanding-bandingkan anak dengan ‘standar Anda’.
“Kamu sekarang mah enak ada kendaraan buat berangkat sekolah aja males-malesan”
4.Cari Solusi Dari Berbagai Arah
Dekati guru agar Anda bisa berdiskusi mengenai masalah anak di sekolah. Jadilah akrab dengan orang tua teman anak. Anggap guru, staf sekolah, dan orang tua teman anak sebagai rekan satu tim Anda.
Hanya karena masalah ini berkaitan dan bertempat di sekolah bukan berarti Anda harus duduk diam dan membiarkan guru yang menanganinya sendiri. Jadi berbicara dengan guru dan bekerja sebagai sebuah tim untuk merencanakan solusi di rumah dan di sekolah. Ketika Anda merasa bingung tentang apa yang harus dilakukan, guru sering memiliki ide-ide yang efektif yang dapat Anda coba. Jangan takut untuk meminta bimbingan. Guru mungkin juga merujuk Anda ke Guru Bimbingan Konseling sekolah untuk mendapat tambahan ide dan dukungan.
Saling berbagi pengalaman dengan sesama orang tua juga bisa jadi solusi hebat. Percayalah orang tua lain mungkin punya solusi yang mengejutkan. Kalian juga bisa bekerja sama mengatur rencana yang lebih efektif seperti mengadakan kegiatan sepulang sekolah bersama teman anak dan orang tua. Atau membuat anak-anak berangkat sekolah bersama-sama.
5.Mulai dari sekarang dan terus maju
Perubahan bukan proses semalam. Anak anda akan kemungkinan besar tidak dapat langsung sepenuhnya berubah untuk menyukai sekolah. Mulai di mana anak anda sekarang, dan secara bertahap tingkatkan harapan Anda dari waktu ke waktu sampai mencapai target Anda. Bersabar dan terus pantau anak anda. Bicaralah dengan anak sesering mungkin untuk melihat apakah ada kemajuan, dan terus gali ide-ide baru untuk dicoba jika diperlukan.
6.Tidak ada salahnya meminta bantuan
Jika Anda mulai menemui beberapa perilaku anak yang mulai kelewatan dan anak tidak menanggapi strategi yang Anda buat setelah satu atau dua minggu, ini saatnya mencari bantuan. Anda bisa menghubungi terapis atau Guru Bimbingan Konseling di sekolah anak.
Selalu hubungi pihak sekolah saat anak tidak berangkat. Beritahukan alasan sebenarnya anak anda tidak pergi ke sekolah.
Beberapa orang tua mencoba mengamankan anaknya dari hukuman dengan mengatakan anak mereka sakit atau alasan lain dan mendukung kegiatan membolos anak. Yang justru membuat pihak sekolah merasa tidak ada masalah dan membiarkan Anda kesusahan sendiri.
Jangan takut untuk memberitahukan keadaan anak anda pada pihak sekolah. Dengan begini setidaknya Anda menujukan sikap positif dan menjadi orang tua yang aktif serta bermaksud baik. Sehingga pihak sekolah memahami apa yang Anda alami. Dan sekolah yang baik pasti akan membantu anak didiknya.
7.Jangan lupa peraturan yang ada
Juga pelajari seperti apa peraturan di sekolah anak. Misalnya beberapa sekolah memberlakukan hukuman tertentu seperti tidak naik kelas atau bahkan dikeluarkan bagi anak-anak yang membolos sekolah. Jadi Anda bisa dengan segera dan dapat membuat batasan untuk anak. Jangan sampai Anda terlambat melakukan tindakan.
Masalah anak bukanlah masalah yang sederhana. Terkadang Anda akan sangat kesulitan mengatasinya sendiri. Akan jauh lebih baik jika Anda bersama-sama lingkungannya membentuk sebuah ‘atmosfer’ yang baik bagi tumbuh kembang anak anda dan tentu anak-anak lainnya.
Punya cara yang lebih efektif dan berhasil Anda terapkan untuk mengatasi anak mogok sekolah? Yuk berbagi lewat kolom komentar di bawah !