Berdalih Penyakit Orang Gagal

Berdalih Penyakit Orang Gagal

 

Anda mungkin sering mendengar atau menggunakan kalimat “tapi kondidi kesehatanku buruk”, “maklum ingatanku lemah”….. “ aku sudah terlalu tua” atau “ belum saatnya bagiku aku masih terlalu muda”

Banyak alasan dibuat manusia untuk menjelaskan mengapa mereka  gagal. “saya tidak berkerja sebaik yang seharusnya” lalu penjelasan apa yang harus saya berikan kepada lingkungan sosial, bisa jadi kesehatan, umur, kurang pemahaman, atau bahkan menyatakan ini akibat dari orang luar seperti cara ayah mendidik, atau seseorang mengganggu konsentrasiku.

Berdalih atau pembenaran diri, “ Mengemukakan alasan (yg dicari-cari) untuk menghindari tugas atau menutupi perbuatan yg salah atau tercela: ia selalu ~ setiap kali mendapat giliran berjaga malam;” ..KBBI3

 

Penyakit pikiran yang mengekang pikiran

Hampir setiap orang setidaknya dengan tingkat ringan mengalmi penyakit/kecenderungan excusitis,kencederungan untuk berdalih, membenarkan diri untuk membuat alibi atasa kesalahannya. Penyakit pikiran yang mengekang pikiran.

Bill Gates mantan orang terkaya dunia bisa saja bersembunyi dibalik kegagalannya di perguruan tinggi; Eistein bisa berdalih dengan autisme dan keterlambatan bicaranya; atau  Louis Braile pencipta abjad braile yang bisa menjadikan kebutaannya sejek kecil sebagai alasan.

Mereka tidak lari dan bersembunyi dibalik kekurangan mereka. Dalih atau alasan-alasan tidak dilakukan oleh orang sukses mereka melawan kegagalan.

Seperti semua penyakit, excusitis akan menjadi semakin buruk bila tidak diobati. Pengidap akan merasa nyaman dengan hidup bersama dalihnya dan mengandalkan dalihnya tersebut untuk menjelaskan kenapa dia tidak mengalami perkembangan atau bahkan kemunduran.

Dan setiap kali dalih itu digunakan dan berhasil maka dalih tersebut akan tertenam semakin dalam ke dalam pikiran. Pada awalnya itu hanya sebuah rekaan namun lamakelamaan pengidap akan semakin percaya dan dalih tersebut akan berperan sebagai alasan sesungguhnya dia gagal.

Hal ini berkaitan dengan efek nocebo atau pengaruh negatif, misal seseorang berdalih bahwa kegagalanya adalah karena kesehatan jantungnya buruk, dalih tersebut sangat manjur dan dia menggunakannya terus menerus dan menimbulkan kepercayaan terhadap dalih tersebut sehingga pada akhirnya dia benar-benar menderita kelainan jantung.

Apakah anda akan memelihara penyakit pikiran “ berdalih” dan membuat nya tumbuh dari sekedar rekaan/dibuat-buat menjadi kegagalan yang nyata.

 

 

Sumber : J. Schawrtz, David. The Magic Of Thinking Big
MR saepul

Have your say

Telp
WA / Call /SMS